Gak tau keadaan blog ini seperti apa, kalo kata bang Fikri sih udah kayak sarang laba-laba, hahaha. Maklum hampir gak pernah terurus.
Oke
sedikit serius sekarang, sebenarnya saya terinspirasi untuk menulis artikel ini
berdasar dari buku pinjaman rekan saya, ya Laode namanya, seorang pria yang
super luar biasa asal Sultra ini, sengaja sebutin Sultra, maklum dia orang yang
sangat bangga dengan asal daerahnya hahaha. Pokoknya itulah asal mulanya !!!!
Kembali
ke judul ya. Sebelumnya pernahkah kamu diolok-olok orang sekitar kalian ketika
kamu menyerukan sebuah mimpi besar dan
pernahkah teman-teman sekelas kalian menertawakan kamu ketika kamu menceritakan
tentang mimpi kamu yang sedikit ekstrem dan gila ? saya yakin pasti pernah
bahkan sering bukan. Tidak papa santai aja, tanamkan dalam hati setidaknya
kalian selangkah lebih maju dari mereka, setidaknya kalian ada gambaran
bagaimana dan mau jadi apa 10 tahun, 15
tahun kedepannya. Jangan dengarkan ocehan mereka. Selebriti sekelas Paris
Hilton aja masih punya impian padahal ia sudah dikarunia kecantikan, ketenaran,
dan kekayaan yang gak tanggung-tanggung.
Ingat
dengan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, ada potongan kalimat favorite
saya disitu “bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi itu”. Bayangkan saja
betapa mudahnya bemimpi itu, gratis, gak menimbulkan dosa, bahkan kalo bermimpi
itu di ibaratkan film makan mimpi memperkenankan skenario itu. Perbanyaklah mimpi kawan,
perbesarlah mimpi itu !
Setiap
orang pasti memiliki mimpi bukan ? “iya” jawab saja dengan lantang ! entah mau
jadi Presiden, Menteri, Duta Besar, atau apapun itu. Kalo saya sih pengen jadi
Menteri Keuangan atau paling gak bantuin Abraham Samad menumpas tindak korupsi
di Indonesia.Begitu bebas, begitu besar, dan begitu gilakan ? ya kan mimpi
gratis, dan siapapun yang mau melarang bukan, Tuhan aja memeluk mimpi itu. Coba
bayangkan sewaktu kita masih duduk di Sekolah Dasar, bukankah sering guru-guru kita
menanyakan ke kita “mau jadi apa kalo besar anti”? Waktu itu dengan keadaan
spontan dan berambisi kita menyebut semua profesi yang besar bukan, mungkin
lebih tepatnya kita sebut itu khayalan daripada cita-cita. Tapi jangan salah
pencapaian besar manusia biasanya berasal dari khayalan masa kecil mereka. Anda
pernah mendengar SpaceShipOne ? Adalah nama pesawat supercepat luar angkasa
milik swasta pertama di dunia. Pesawat ini memenangka ansari X prize sebesar
sepuluh juta dolar amerika serikat, setelah berhasil terbang setinggi 112 KM
sembari membawa 2 penumpang, kemudian mendarat dengan selamat. Singkat kata ia
menciptakan SpaceShipOne, namun kono ia masih melajutkan penelitian agar bisa
terbang lebih tinggi, lebih hemat dan lebih aman, sehingga lebih banyak umat
manusia yang piknik ke luar angkasa. Luar biasa bukan.
Sangat
penting untuk mempertahankan khayalan masa kecil hingga dewasa. Walt Disney.
Menciptakan Disneyland di Hongkong yang begitu megah yang merupakan rangkaian khayalan
sekian puluh tahun sebelumnya. Seorang Albert Einstein kecil juga punya
khayalan. Ia ingin mengendarai cahaya. Gila kan ? anekdotnya. “bila teori
relativitasnya terbukti benar, maka saya akan diklaim sebagai warga jerman oleh
Jerman dan diklaim sebagai warga dunia oleh prancis. Tetapi, bila teori
relativitasnya salah, maka saya akan dituding sevagai orang yahudi oleh jerman
dan dituding warga jerman oelh Prancis.” Namun, konsekuensi ini tidak membuat
semangatnya gentar dan tidak pula membuat khayalannya buyar. Maka, jadilah
teori relativitasnya, yang merupakan saslah satu penemuan terbesar pada zaman
modern. Menurut Albert Einstein. “Dunia
ciptaan kita adalah produk dari pemikiran kita. Itu tidak akan berubah tanpa
mengubah pemikiran kita. Itu akan terjadi ketika anda membuka mata anda, dan
mulailah berkhayal dan bermimpi. Ingat bahwa semua berawal dari mimpi.
Saya
salut dengan seorang teman saya, kayaknya untuk nama tidak perlui disebutkan,
dia sering mengkomunikasin semua mimpi-mimpinya kepada orang-orang
disekitarnya. Walaupun itu terkesan pamer, sombong, gila, dan sebgainya lah.
Tapi itulah cara dia mengdeadline diri dan mengobarkan semangatnya. Saya setuju
dan sekali-kali anda boleh lah mendengarkan presentasi impiannya, hehehe.
Itupun yang dilakukan oleh penemu terbesar sepanjang masa, Thomas Edison.
Jadi
boleh-boleh mimpi itu selangit tapi harus aksinya harus membumi juga. sebesar
apapun impian, harus dimulai dengan langkah yang kecil. DREAM BIG, START SMALL.
Seorang
produsen komputer pertama Yang Yuangqing kerap begadanh setiap malam. Seorang
tamu yang penasaran menanyakan penyebabnya, dan pemuda yang disebut Bill
Gates-nya China itupun menjawab, “IMPIAN”, Kesimpulannya, impian itu merupakan
bahan bakar kehidupan. Oelh karenanya anda akan menangis. Oleh karenanya pula,
anda akan bahagia. Bahkan oleh karenanya juga, anda akan menangis dalam
kebahagiaan.
RINGKASNYA,
semailah impian kemudian peliharahlah. Bilamana telah tiba saatnya, maka
tunailah. Istilah orang spanyol, Un sueno
hecho realidad. Satu lagi bahwa “Tuhan akan selalu memeluk mimpi kita”. Dan
bukankah di dalam Mimpi itu, semua skenario diperkenankan !!! Oke, Selamat
Bermimpi !
sipp, mantap tulisannya
ReplyDeleteAwesome,... Pandai2lah bermimpi...mudah2an kecapai deh tu mimpi...
ReplyDelete