Dari dulu hingga detik ini, entah mengapa mereka bahkan orang terdekat selala bertanya, kenapa ? kapan ? mengapa ? lalu siapa yang bisa menjawabnya karena diri sendiripun seolah belum mampu menjawab. aku paham aku sadar bahwa itu mungkin sesuatu yang lazim bahkan bukan sesuatu hal yang genting lagi. tapi bagiku itu sakral, iya sangat sakral.
ini tentang sebuah prinsip hidup, bukan sekedar bualan yang bisa pudar kapan saja. ini bahkan bisa menjadi duri-duri bahkan racun yang bermanfaat.
aku hening ketika sambut pertanyaan itu menari-menari ditelingaku, serasa ditembak dan jatuh dipelatuk yang salah. Seandainya ada yang mau sedikit memahami. Sedikit saja,
Maka ada beribu alasan untuk tinggal dan tetap bertahan dalam suram belaka ini.
sesak menahan kalah, urung berlisan, duduk kaku, bibir beku. lalu itu yang terjadi, dan mengapa tak sedikitpun yang paham, lantas semua hanya berdiam tanpa merasa begini, dan sebab aku tak nyeri sedikitpun.
aku selalu mendung denga pertanyaan itu, aku seolah berada dikelokan ramai namun tak berdeming, aku bahkan kosong tersambar dan tersayat beribu pertanyaan sama. ratusan alasan untuk tetap disini dan adapun bermilyar cobaan untuk segera beranjak meninggalkan setoreh hati yang mulai lebam ini.
aku mulai khawatir dengan ini. takut jika nanti usang disambar waktu.
No comments:
Post a Comment