Skripsi,
skripsi dan skripsi. Itulah makanan lezat bagi praja semester 7. Gak bisa
dipungkiri kan ? yaudah masing-masing dari praja mulai dari praja yang malas,
epen, idealis, rajin, bahkan yang astabrata sekalipun ketika ditanya masalah skripsi
pasti bakal mengeluh juga. kalo jaim buat ngomong langsung ya paling bisik
dalam hati. “aku pusing skripsi”. Itu udah harga mati mah, gak bisa
disembunyiin, haha
Setelah
melewati fase Ujian tengah semester, bukannya lega mengucapkan selamat tinggal
UTS, malah bersiap untut membuka lembaran baru dan mengucapkan secara serempak “welcome
skripsi”. Ah suram kan ? jujur aja sih ? aku sendiri pun terisak-isak, haha.
Fenomena seperti
ini wajar sih sebenarnya, toh bukan Cuma kita praja aja yang ngerasain tapi universitas
lain sama halnya kok, semua bilang “inilah nasib mahasiswa semester 7” haha. Tapi
tenang aja, All iz well ( ungkapan terandal di film 3 idiots, ingat gak ?).
Memasuki fase
awal kesibukan maksimal bagi praja semester 7, ciyeeee... ! memang mungkin
inilah momentum yang paling berat, mengapa demikian ? bayangkan sendiri saja
ya, kalian pasti bisa memberikan statement masing-masing, okay
Saya mengamati
bahkan saya pun mengalami ya, bahwa hampir di setiap sosial media praja paling
gak dalam sehari itu membicarakan tentang skripsi, galau skripsi, ets maksud
saya pusing skripsi. Mulai dari penentuan judul lah, dosen pembimbing lah,
kekurangan literatur lah, gak ada motivasi lah, bahkan penyakit malas yang
semakin menggerogoti. Dan saya adalah termasuk dalam kategori tersebut, ini
jujur loh, hehe
Pertama terkait
masalah judul, mungkin inilah yang paling berat. Mencari judul, menemukan masalah
si daerah masing-masing atau di daerah tertentu. Dapat satu judul, dengar yang
lain, dan akhirnya goyah semua. Ah macam labil aja ya. Tapi memang kenyataanya
begitu, ketika udah yakin sama judul tertentu, dan kemudian dengar isu baru
yang lebih up date dan lebih maju, pasti bakalan goyah dan semakin bingung,
semakin pusing. Atau karena makin banyaknya judul dan kemudian pusing untuk
menyeleksinya. Atau bahkan belum ada satu judul pun yang terlintas di otak. Ah parah.
Tapi tenang aja, semua pasti akan selesai J
Dosen
pembimbing ? dosen ini orangnya gimana ? baik gak ? enak gak ? susah gak ?
banyak omong gak ? pintar gak ?. sesuatu yang gak bisa dipungkiri, ketika usai
pembagian dosen pembimbing, pasti pertanyaan tersebut sontak bertubi-tubi
dilontarkan. Iya kan ? ah jujur aja ? aku pun mengalami kok, haha. Ada seorang
dosen kita juga, sebut saja pak prof, beliau mengatakan bahwa sebengkok apapun
dosen itu tapi ketika motivasi kita besar maka yakin saja semua akan selesai
dengan baik. Dan ketika kamu diberikan dosen yang baik dan kamunya yang bengkok
dan kurang motivasi, maka ? silahkan jabarkan sendiri, hehe. Itu satu motivasi
untuk kita semua, bahwa siapun dosen pembimbing kita, bagaimanapun keadaannya,
sekecil apapun kekurangannya, sebesar apapun kelebihannya, mari kita kembalikan
pada diri pribadi masing-masing. Tetap semangat ya, saya pun mengalaminya kok,
hehe. Ingat, semua pasti akan selesai
Kekurangan
literatur, ya maklumlah ya, makanya mulai dari sekarang ayo kita sama-sama berburu
buku-buku penting terkait permasalahan yang ingin kita angkat di skripisi kita
nanti. Sekali-kali pesiar kita ke mall itu dialihkan ke book store lah ya,
haha.
Nah, yang tak
kalah pentingnya motivasi. Ada judul, dosen pembimbing aman, buku banyak tapi
gak ada motivasi, ya sama aja boong kan, hehe. Jadi motivasi penting, motivasi
dari orang lin dan tentunya motivasi dari diri sendiri.
Semangat,
selangkah lagi kita akan bersama-sama berdiri di lapangan parade, membanggakan
kedua orangtua kita. SEMANGAT !
INGAT, SEMUA PASTI AKAN SELESAI !
No comments:
Post a Comment