Wednesday, November 6, 2013

PANGERAN MASA DEPAN



Kalau Tuhan mengijinkan bolehkan engkau sisipkan semenit atau bahkan beberapa detik saja di dalam mimpiku tentang pangeran masa depan. Sesosok yang sederhana dengan senyum tipis manis menyapa dan seakan berucap : aku rindu. Tangan lembut  perlahan-pelan mengusapi rambutku dan berucap lagi : kamu tau kan aku selalu jatuh cinta padamu dan akan selalu menunggumu sampai suatu saat nanti kita akan dipertemukan. Kamu harus percaya itu.

Dan dengan senyum malu secara perlahan-lahan aku menganggukkan kepala dan mulai berbisik dalam hati sambil tersenyum : iya, aku percaya. Walaupun aku tak tau pasti kapan waktunya. 

Kadang aku berharap ketika aku melihat langit aku akan melihat sebentuk wajah. Wajah pangeran masa depanku yang samar. Namun aku sekuat tenaga menerobosnya. Entahlah apakah aku begitu ingin mengetahuinya atau hanya sekedar penasaran semata. Aku pun bingung. 

Namun tiba-tiba aku tersambar oleh sebuah bisikan lembut. Pangeran masa depan tadi, iya aku masih sangat mengenal suara itu. Dia kembali berucap : kamu harus percaya bahwa aku akan selalu mencintaimu. Bisikan itu bagaikan semburan cahaya yang sangat melegakan hati. Mataku mulai berbinar bibir gemetar senyum tersipuh malu.  

Aku sadar ketika aku mulai membuka mata aku mulai lupa dengan semuanya. Ketika aku menatap langit mencari sebentuk wajah itu hanya ada bintang yang mengerlingkan mata dan menertawakanku. Aku mulai sadar sedikit demi sedikit bahwa pangeran itu bukan di mimpi bukan di langit  tapi nanti, iya nanti disampingku kelak. 

Aku hanya bisa mengingat senyum khas itu. Entah senym siapa. Dan berharap sebentuk wajah itu kekal mengawasi malamku. Oh sungguh mustahil namun aku masih saja terlalu berharap.

No comments:

Post a Comment