Rendah hati mungkin adalah sebuah kata yang hampir
hilang dari perbendaharaan bahasa kita. Hampir setiap hari kita mendengar atau
menyaksikan betapa kita, menunjukkan arogansi kekuasaan atau kekayaan,
kehebatan yang kita miliki.
Pribadi yang rendah hati biasanya justru memandang
bahwa orang lain sebagai ciptaan Tuhan memiliki keunikan dan keistimewaan,
sehingga dia senantiasa membuat orang lain merasa penting.
“Dan Allah mewahyukan kepadakuagar kalian saling
merendahkan diri agar tidak seorang pun berbangga diri pada yang lain dan agar
tidak seorang pun berlaku dzalim pada yang lain.” (H.R. Muslim no 2865).
Bayangkan kalau ada orang yang rendah hati,
menghormati sesama, dan suka melayani. Tidakkah hati Anda menyukai dan terkesan
dengan keikhlasannya? Memang tidak mudah untuk selalu rendah hati dan memilih
hidup melayani. Apalagi kalau terjebak pada dorongan biologis dan egoisme
semata. Maunya justru dilayani.
Orang yang Rendah hati akan membahagiakan hati
sesama. Kalau dia seorang bapak, keluarganya akan menghormatinya dengan tulus.
Kalau seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa merindukan. Kalau seorang
pemimpin, tentu akan menginspirasi hati sekalian rakyatnya.Mari kita belajar
rendah hati, dengan cara mengagumi dan mengapresiasi kelebihan rekan-rekan kita
yang tidak kita miliki.
- Dia tumbuh hening di tengah ladang. Sebelum bebuah ia berdiri tegap. Setelah berbuah ia merunduk kebawah, begitu meninggi ia merendah. –ilmu padi-
- Apa yang saya saksikan di alamadalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh , dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berfikir di lingkupi perasaan “rendah hati”. -Einstein-
- Seseorang yang cakap namun rendah hati, seperti perhiasan yang nilainya sama dengan sebuah perhiasan. –WilliamPenn-
- BON JOVI. Di restoran milikinya, The Soul Kitchen JBJ, Bon Jovi memberikan kesempatan setiap orang lapar untuk mendapatkan makan malam dengan kerja keras yang kuno. Jika mereka ingin makan namun tak memiliki uang, mereka bisa membayarnya dengan bekerja di restoran tersebut.
SEMAKIN KITA SUKSES SEMAKIN KITA HARUS BELAJAR APA RENDAH HATI ITU
No comments:
Post a Comment