Tuesday, October 22, 2013

PRINSIP-PRINSIP HIDUP ORANG BUGIS MAKASSAR




Ada beberapa prinsip hidup yang merupakan nilai nilai yang dianut dan membentuk karakter orang bugis makassar. Prinsip hidup tersebut  berbeda dengan suku lain setidaknya dengan penilaian subyektif saya sebagai orang bugis makassar.

1. Prinsip hidup tidak pasrah pada keadaan ( tidak nrimo)

Orang bugis makassar sangat menghargai orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, tidak menyerah bahkan harus mati sekalipun. Bahkan ketika lawan sangat kuat pun sangat memalukan ketika harus mengalah yang penting yakin bahwa yang diperjuangkan adalah benar. orang bugis makassar lebih memilih untuk melawan sampai habis-habisan. ketika ada seseorang dimasyarakat yang tertindas namun tidak melawan akan dianggap pecundang dan di cemoohkan oleh masyarakat.

2. Solidaritas dan Kesetiaan

Bagi orang bugis makassar, Komunitas sangatlah penting. Ikatan solidaritas dan kesetiakawanan sangat dijunjung tinggi. jika kita pernah minum di gelas yang sama, maka engkau adalah saudaraku dan saya siap mati untuk masalahmu. Penghianatan adalah perbuatan yang sangat nista dan sangat rendah dimata orang bugis makassar. ketik bersama seorang kawan dan ada masalah yang menimpanya, maka  harus dibela kalau perlu harus mati bersamanya, meninggalkan kawan yang dapat masalah adalah perbuatan yang dianggap hina oleh orang bugis makassar. Mungkin ada pembaca yang heran jika tawuran mahasiswa bisa terjadi hanya karena serombongan cewek di goda  cowok, sementara di rombongan cewek itu ada satu orang cowok. jika cowok yang seorang ini tidak membela maka akan sangat terhina, dan jika seorang cowok ini melawan, akan datanglah teman2nya untuk membantu dengan alasan setiakawan.
3. Siri’ atau harga diri.
Masyarakat bugis makassar sangat menjunjung tinggi siri’ atau harga diri atau rasa malu. Jika sudah merasa dipermalukan, maka harus melakukan reaksi untuk menutupi rasa malu tersebut, bahkan sampai harus mengorbankan nyawa. jika seseorang dipermalukan dan tidak melakukan reaksi maka disebut degaga siri’na/tena siri’na dan tidak mendapat tempat dimasyarakat. Ada beberapa perbuatan yang dianggap dipermalukan misalnya :keluarganya ditindas, nama baik keluarganya tercoreng,  perempuan yang ada dikomunitasnya baik keluarga maupun temannya diganggu, ditempeleng (tampar),  kata -kata yang kotor dan lain-lain. Perbuatan yang membuat dipermalukan ini bisa berbeda bagi setiap pribadi orang bugis makassar, bisa dipengaruhi usia dan perkembangan jaman dari waktu -ke waktu. tidak ada standar yang jelas, sangat subyektif sifatnnya. Tapi jika sudah merasa dipermalukan maka reaksi bisa sama meski konteks masalahnya berbeda.
Seorang teman mengatakan kepada saya untuk konteks siri’ ini  ada kemiripan dengan budaya jepang. Perbedaanya adalah orang jepang yang merasa malu melakukan harakiri atau bunuh diri. Tapi kalau orang bugis makassar merasa dipermalukan maka dia bisa bunuh banyak orang sebelum terbunuh.
4. Tata Krama / Sopan Santun
Orang bugis makassar sangat menghargai tata krama/ sopan santun yang dikenal dengan sipakalebbi (saling menghargai) dan sipakatau’ ( saling menghargai sebagai sesama manusia). Setiap orang dituntut untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan santun. Namun jika ada seseorang yang memperlakukanorang lain  dengan tidak sopan, maka orang tersebut dapat membalasnya dengan lebih tidak sopan atau bahkan melakukan tindakan yang anarkis. masyarakat  bugis makassar dapat memahami tindakan yang dilakukan sebagai reaksi dari ketidaksopanan seseorang.
Beberapa prinsip hidup tersebut sangat mempengaruhi karakter orang bugis makassar dalam interaksi sosial kemasyarakatan. Prinsip hidup yang seyogyanya adalah nilai-nilai kebaikan dapat berdampak buruk karena disalah artikan dan mengalami distorsi.

No comments:

Post a Comment