Ada
beberapa prinsip hidup yang merupakan nilai nilai yang dianut dan membentuk
karakter orang bugis makassar. Prinsip hidup tersebut berbeda dengan suku
lain setidaknya dengan penilaian subyektif saya sebagai orang bugis makassar.
1.
Prinsip hidup tidak pasrah pada keadaan ( tidak nrimo)
Orang bugis makassar sangat menghargai
orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, tidak menyerah bahkan harus
mati sekalipun. Bahkan ketika lawan sangat kuat pun sangat memalukan ketika
harus mengalah yang penting yakin bahwa yang diperjuangkan adalah benar. orang
bugis makassar lebih memilih untuk melawan sampai habis-habisan. ketika ada
seseorang dimasyarakat yang tertindas namun tidak melawan akan dianggap
pecundang dan di cemoohkan oleh masyarakat.
2.
Solidaritas dan Kesetiaan
Bagi orang bugis makassar, Komunitas
sangatlah penting. Ikatan solidaritas dan kesetiakawanan sangat dijunjung
tinggi. jika kita pernah minum di gelas yang sama, maka engkau adalah saudaraku
dan saya siap mati untuk masalahmu. Penghianatan adalah perbuatan yang sangat
nista dan sangat rendah dimata orang bugis makassar. ketik bersama seorang
kawan dan ada masalah yang menimpanya, maka harus dibela kalau perlu
harus mati bersamanya, meninggalkan kawan yang dapat masalah adalah perbuatan
yang dianggap hina oleh orang bugis makassar. Mungkin ada pembaca yang heran
jika tawuran mahasiswa bisa terjadi hanya karena serombongan cewek di
goda cowok, sementara di rombongan cewek itu ada satu orang cowok. jika
cowok yang seorang ini tidak membela maka akan sangat terhina, dan jika seorang
cowok ini melawan, akan datanglah teman2nya untuk membantu dengan alasan
setiakawan.
3.
Siri’ atau harga diri.
Masyarakat bugis makassar sangat
menjunjung tinggi siri’ atau harga diri atau rasa malu. Jika sudah merasa
dipermalukan, maka harus melakukan reaksi untuk menutupi rasa malu tersebut,
bahkan sampai harus mengorbankan nyawa. jika seseorang dipermalukan dan tidak
melakukan reaksi maka disebut degaga
siri’na/tena siri’na dan tidak mendapat tempat dimasyarakat. Ada
beberapa perbuatan yang dianggap dipermalukan misalnya :keluarganya ditindas,
nama baik keluarganya tercoreng, perempuan yang ada dikomunitasnya baik
keluarga maupun temannya diganggu, ditempeleng (tampar), kata -kata yang
kotor dan lain-lain. Perbuatan yang membuat dipermalukan ini bisa berbeda bagi
setiap pribadi orang bugis makassar, bisa dipengaruhi usia dan perkembangan
jaman dari waktu -ke waktu. tidak ada standar yang jelas, sangat subyektif
sifatnnya. Tapi jika sudah merasa dipermalukan maka reaksi bisa sama meski
konteks masalahnya berbeda.
Seorang teman mengatakan kepada saya
untuk konteks siri’ ini ada kemiripan dengan budaya jepang. Perbedaanya
adalah orang jepang yang merasa malu melakukan harakiri atau bunuh diri. Tapi
kalau orang bugis makassar merasa dipermalukan maka dia bisa bunuh banyak orang
sebelum terbunuh.
4.
Tata Krama / Sopan Santun
Orang bugis makassar sangat menghargai
tata krama/ sopan santun yang dikenal dengan sipakalebbi
(saling menghargai) dan sipakatau’ ( saling menghargai sebagai
sesama manusia). Setiap orang dituntut untuk memperlakukan orang lain dengan
baik dan santun. Namun jika ada seseorang yang memperlakukanorang lain
dengan tidak sopan, maka orang tersebut dapat membalasnya dengan lebih tidak
sopan atau bahkan melakukan tindakan yang anarkis. masyarakat bugis
makassar dapat memahami tindakan yang dilakukan sebagai reaksi dari
ketidaksopanan seseorang.
Beberapa prinsip hidup
tersebut sangat mempengaruhi karakter orang bugis makassar dalam interaksi
sosial kemasyarakatan. Prinsip hidup yang seyogyanya adalah nilai-nilai
kebaikan dapat berdampak buruk karena disalah artikan dan mengalami distorsi.
No comments:
Post a Comment