Ketika islam datang
ke dunia ini, ia telah mengangkat posisi perempuan ke derajat yang lebih
tinggi, memberikan kebebasan, kehormatan dan hak pribadinya secra merdeka. Alllah
berfirman dalam Alquran: “Hai manusia,
sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seseorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antar kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujaraat: 13)
Alllah telah
memberikan kepada perempuan hak untuk memilih baik dalam akidah, pernikahan,
dan semua sisi kehidupan lainnya. Bahkan mereka diberikan kebebasan dalam
memiliki harta benda, melakukan transaksi jual beli, hibah, dan sebagainya.
pada saat islam datang, perempuan juga telah diberikan bagian dalam mendapatkan
harta warisan.
Islam benar-benar
telah menjaga hak-hak kaum perempuan. Islam menempatkan seorang perempuan
sebagai ibu, saudara perempuan, istri, dan anak, dan islam telah menempatkan
mereka dlam posisi yang sangat agung.
Oleh karena itu,
seorang perempuan muslimah akan selalu bergandeng tangan bersama suaminya dalam
mengarungi bahtera kehidupan dengan saling menolong, menunjukkan ke jalan yang
benar, mendidik putra-putrinya dengan pendidikan dan ajaran islam yang benar.
Islam yang telah
mengakhiri perbudakan terhadap kaum perempuan, secara tidak langsung telah
memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan kembali kehormatan,
kemudian memiliki suami dan anak dalam sebuah naungan keluarga yang utuh. Islam
juga telah memberikan hak untuk meminta talak ketika hal tersebut harus
dilakukan. Allah berfirman dalam Alquran: “Setelah
itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang
baik (QS. Al Baqorah: 229) dan perkataan Rasulullah saw: “ jangan sampai kalian berbuat yang mengarah
pada abahay atau membahayakan.”
Islam juga menjaga
kehidupan kaum perempuan dengan memerangi tradisi mengubur anak perempuan
hidup-hidup sebagai cermin kebencian masyarakat pra-Islam terhadap kaum
tersebut, tepatnya pada masa jahiliah.
Hal tesebut merupakan
pelajaran yang sangat berharga bagi manusia. Karena secara tidak langsung Islam
telah mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Satu-satunya unsur yang membedakan mereka adalah ketakwaan dan amal
saleh.
Sebagai bukti bahwa
Allah telah mrnghormati kaum perempuan, Allah telah berwasiat kepada manusia
agar menghormati kedua otang tua terutama ibu. Seperti firman Allah dalam
Alquran: “ kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandunganya
sampai menyapihnya adlah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “ Ya Tuhan, tunjukilah skun untuk
mensyukuri nikmat engkau yang telah Engaku berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan ( memberi kebaikan ) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang
berserah diri (QS.Al Ahqaaf: 15)
Sebagian kaum
orientalis bertanya” Bagaimana bisa Allah hanya menyebutkan nama ibu saja,
sedang apada awalnya Ia menyebutkan keduanya: ayah dan ibu. Kemudian pada akhir
ayat kembali menyebutkan nama ibu tanpa menyebutkan nama sang ayah, maka
siapakah yang diperintahkan oleh Allah pada waktu itu ? apakah Allah
memeritahkan anak kecil yang sedang dalam masa susuan ibunya setelah dilahirkan
? Apakah si anak bayi akan mengerti dengan perontah tersebut Apakah si bayi
dapat membaca Alquran atau berfikir tentang sesuatu ? Apakah si bayi akan
mengingat apa yang terjadi pada masa ini ?
Maka, siapakah yang
diperintahkan oleh Allah ? seandainya yang diperintahkan tersebut si bayi yang
yang tengah dalam masa menyusu, amak Allah telah memerintahkan manusia yang
belum berakal. Seandainya memerintahkannya setelah ia besar, maka Allah telah
memerinthkan seorang manusia pada masa ia sudah tidak mengingat dan
mengetahuinya.
Jawaban
untuk pertanyaan tersebut adalah bahwasanya Allah telah mengkhususkan
penghormatan ini untuk sang ibu, karena selam ini anak laki-laki tidak pernah
melihat dan memperhatikan keberadaan ibu mulai dari masa hamil, melahirkan,
bahkan sampai besar dan dapat berpikir.
Ibu adalah seseorang yang selalu
menyiapkan segala kebutuhan sebuah keluarga. Dan ibu adalah orang yang selalu
bangun di tengah malam hanya untuk menyusui anaknya. Ia adalah seorang
perempuan yang telah mengandung pytra-putrinya dan melahirkan mereka. Ketika anak
tersebut beranjak dewasa dan mulai berfikir, maka siapakah yang akan berdiri di
hadapannya dan berpengaruh dalam kehidupannya ?
Seorang ayah, dialah yang akan memberikan seluruh
apa yang diinginka oleh anak-anaknya. Apabila anak-anaknya ingin membeli
mainan, pakaian baru, dan yang lainnya. Maka ayahlah yang akan memenuhinya.
Maka konstribusi ayah
sangat nampak di hadapan seorang anak. Ada pun berbagai pengorbanan yang
dilakukan oleh seorang ibu selalu tertutupi dan tidak diketahui oleh
putra-putrnya. Oleh karena itu, Allah banyak memerintahkan anak manusia untuk
memperhatikan dan menghormati ibu lebih dari menghormati ayah, mengapa ?
Karena ketika ayah
memberikan harta yang berkecukupan kepadanya, sang anak merasa bahwa ayah lebih
memiliki andil dalam kehidupannya dibanding sang ibu. Dan jarang sekali
anak-anak dapat merasakan rsa lelah dam pengorbana seorang ibu, seperti
mengandung, melahirkan, menyusuinya pada waktu tengah malam. Padahal apa yang
dilakukan oleh seorang ibu lebih dari pengorbanan yang dilakukan oleh seorang
ayah.
Dari sinilh akhirnya
Allah memerintahkan mereka untuk menghormati kaum ibu. Sampai-sampai Rasulullah
saaw, bersabda: Ibumu (sambil mengucapkan sebanyak tiga kali) setelah itu
barualh beliau berkata lagi: “Ayahmu.” Akan tetapi yang pertanyaan disini
adalah apa tujuan dari penyebutan tersebut, apabila dilakukan oleh seorang ibu,
maka apa tujuan sabda Rasulullah tersebut ?
Tujuan dari
penyebutan tersebut di atas adalah agar semua anak manusia dapat menyadari apa
yang telah dilakukan oleh orang lain, oleh para ibu ! Bagaimana mereka
menyayangi putra-putrinya dan berjuang keras inti mereka, bagaimana para ibu
harus rela tidak tidur di waktu malam demi menjaga putra tersayang, bagaimana
mereka harus menanggung semua kesulitan ini. Ketika ia mampu melihat perjuangan
orang lain maka ia akan mulai merasa dan menyadari bhwa semua perjuangan
seorang ibu benar-benar nyata. Maka ia pun akan kembali menyayangi ibunya
tersebut.
Allah ingin
mengingatkan kita kembali dengan semua perjuangan melelahkan yang dilakukan leh
kaum ibu. Dan sebenararnya Allah telah memerintahkan kita yntuk menghormati
keduanya; ayah dan ibu. Akan tetapi, Allah lebih mempertegas kembali
penghormatan kepada kaum ibu. Ia secara khusus menyebutkannya dalam kalimat
yang lebih banyak dibanding seorang ayah. Kerna pengorbanannya tidak dapat
terlihat oleh anak, sedangkan apa yang dilakukan oleh ayah terlihat dengane
jelas di hadapan anak.
Begitulah kita dapat
melihat penghormatan Islam terhadap kaum perempuan dan bagaimana menilai
eksistensinya dalam kehidupan ini. Sampai-sampai Rasulullah bersabda: “Surga berada di bawah telapak kaki ibu.”
No comments:
Post a Comment