Sunday, October 6, 2013

PENGHORMATAN ISLAM TERHADAP KAUM PEREMPUAN


Ketika islam datang ke dunia ini, ia telah mengangkat posisi perempuan ke derajat yang lebih tinggi, memberikan kebebasan, kehormatan dan hak pribadinya secra merdeka. Alllah berfirman dalam Alquran: “Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seseorang laki-laki dan seseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antar kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujaraat: 13)

Alllah telah memberikan kepada perempuan hak untuk memilih baik dalam akidah, pernikahan, dan semua sisi kehidupan lainnya. Bahkan mereka diberikan kebebasan dalam memiliki harta benda, melakukan transaksi jual beli, hibah, dan sebagainya. pada saat islam datang, perempuan juga telah diberikan bagian dalam mendapatkan harta warisan.

Islam benar-benar telah menjaga hak-hak kaum perempuan. Islam menempatkan seorang perempuan sebagai ibu, saudara perempuan, istri, dan anak, dan islam telah menempatkan mereka dlam posisi yang sangat agung.

Oleh karena itu, seorang perempuan muslimah akan selalu bergandeng tangan bersama suaminya dalam mengarungi bahtera kehidupan dengan saling menolong, menunjukkan ke jalan yang benar, mendidik putra-putrinya dengan pendidikan dan ajaran islam yang benar.

Islam yang telah mengakhiri perbudakan terhadap kaum perempuan, secara tidak langsung telah memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan kembali kehormatan, kemudian memiliki suami dan anak dalam sebuah naungan keluarga yang utuh. Islam juga telah memberikan hak untuk meminta talak ketika hal tersebut harus dilakukan. Allah berfirman dalam Alquran: “Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik (QS. Al Baqorah: 229) dan perkataan Rasulullah saw: “ jangan sampai kalian berbuat yang mengarah pada abahay atau membahayakan.”

Islam juga menjaga kehidupan kaum perempuan dengan memerangi tradisi mengubur anak perempuan hidup-hidup sebagai cermin kebencian masyarakat pra-Islam terhadap kaum tersebut, tepatnya pada masa jahiliah.

Hal tesebut merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi manusia. Karena secara tidak langsung Islam telah mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Satu-satunya unsur yang membedakan mereka adalah ketakwaan dan amal saleh.

Sebagai bukti bahwa Allah telah mrnghormati kaum perempuan, Allah telah berwasiat kepada manusia agar menghormati kedua otang tua terutama ibu. Seperti firman Allah dalam Alquran: “ kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandunganya sampai menyapihnya adlah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “ Ya Tuhan, tunjukilah skun untuk mensyukuri nikmat engkau yang telah Engaku berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan ( memberi kebaikan ) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri (QS.Al Ahqaaf: 15)

Sebagian kaum orientalis bertanya” Bagaimana bisa Allah hanya menyebutkan nama ibu saja, sedang apada awalnya Ia menyebutkan keduanya: ayah dan ibu. Kemudian pada akhir ayat kembali menyebutkan nama ibu tanpa menyebutkan nama sang ayah, maka siapakah yang diperintahkan oleh Allah pada waktu itu ? apakah Allah memeritahkan anak kecil yang sedang dalam masa susuan ibunya setelah dilahirkan ? Apakah si anak bayi akan mengerti dengan perontah tersebut Apakah si bayi dapat membaca Alquran atau berfikir tentang sesuatu ? Apakah si bayi akan mengingat apa yang terjadi pada masa ini ?

Maka, siapakah yang diperintahkan oleh Allah ? seandainya yang diperintahkan tersebut si bayi yang yang tengah dalam masa menyusu, amak Allah telah memerintahkan manusia yang belum berakal. Seandainya memerintahkannya setelah ia besar, maka Allah telah memerinthkan seorang manusia pada masa ia sudah tidak mengingat dan mengetahuinya.

            Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah bahwasanya Allah telah mengkhususkan penghormatan ini untuk sang ibu, karena selam ini anak laki-laki tidak pernah melihat dan memperhatikan keberadaan ibu mulai dari masa hamil, melahirkan, bahkan sampai besar dan dapat berpikir.

            Ibu adalah seseorang yang selalu menyiapkan segala kebutuhan sebuah keluarga. Dan ibu adalah orang yang selalu bangun di tengah malam hanya untuk menyusui anaknya. Ia adalah seorang perempuan yang telah mengandung pytra-putrinya dan melahirkan mereka. Ketika anak tersebut beranjak dewasa dan mulai berfikir, maka siapakah yang akan berdiri di hadapannya dan berpengaruh dalam kehidupannya ?

Seorang ayah, dialah yang akan memberikan seluruh apa yang diinginka oleh anak-anaknya. Apabila anak-anaknya ingin membeli mainan, pakaian baru, dan yang lainnya. Maka ayahlah yang akan memenuhinya.

Maka konstribusi ayah sangat nampak di hadapan seorang anak. Ada pun berbagai pengorbanan yang dilakukan oleh seorang ibu selalu tertutupi dan tidak diketahui oleh putra-putrnya. Oleh karena itu, Allah banyak memerintahkan anak manusia untuk memperhatikan dan menghormati ibu lebih dari menghormati ayah, mengapa ?

Karena ketika ayah memberikan harta yang berkecukupan kepadanya, sang anak merasa bahwa ayah lebih memiliki andil dalam kehidupannya dibanding sang ibu. Dan jarang sekali anak-anak dapat merasakan rsa lelah dam pengorbana seorang ibu, seperti mengandung, melahirkan, menyusuinya pada waktu tengah malam. Padahal apa yang dilakukan oleh seorang ibu lebih dari pengorbanan yang dilakukan oleh seorang ayah.

Dari sinilh akhirnya Allah memerintahkan mereka untuk menghormati kaum ibu. Sampai-sampai Rasulullah saaw, bersabda: Ibumu (sambil mengucapkan sebanyak tiga kali) setelah itu barualh beliau berkata lagi: “Ayahmu.” Akan tetapi yang pertanyaan disini adalah apa tujuan dari penyebutan tersebut, apabila dilakukan oleh seorang ibu, maka apa tujuan sabda Rasulullah tersebut ?

Tujuan dari penyebutan tersebut di atas adalah agar semua anak manusia dapat menyadari apa yang telah dilakukan oleh orang lain, oleh para ibu ! Bagaimana mereka menyayangi putra-putrinya dan berjuang keras inti mereka, bagaimana para ibu harus rela tidak tidur di waktu malam demi menjaga putra tersayang, bagaimana mereka harus menanggung semua kesulitan ini. Ketika ia mampu melihat perjuangan orang lain maka ia akan mulai merasa dan menyadari bhwa semua perjuangan seorang ibu benar-benar nyata. Maka ia pun akan kembali menyayangi ibunya tersebut.

Allah ingin mengingatkan kita kembali dengan semua perjuangan melelahkan yang dilakukan leh kaum ibu. Dan sebenararnya Allah telah memerintahkan kita yntuk menghormati keduanya; ayah dan ibu. Akan tetapi, Allah lebih mempertegas kembali penghormatan kepada kaum ibu. Ia secara khusus menyebutkannya dalam kalimat yang lebih banyak dibanding seorang ayah. Kerna pengorbanannya tidak dapat terlihat oleh anak, sedangkan apa yang dilakukan oleh ayah terlihat dengane jelas di hadapan anak.

Begitulah kita dapat melihat penghormatan Islam terhadap kaum perempuan dan bagaimana menilai eksistensinya dalam kehidupan ini. Sampai-sampai Rasulullah bersabda: “Surga berada di bawah telapak kaki ibu.”



No comments:

Post a Comment