KORUPSI LAYAKNYA BUMBU SEDAP PEMERINTAHAN
Alangkah
mirisnya negeri ini dan betapa menakutkannya kondisi birokrasi kita ! Betapa tidak KORUPSI, KORUPSI DAN
KORUPSI ! satu kata yang sangat biasa namun mengandung makna yang luar biasa.
Begitulah !! setidaknya tindak pidana korupsi yang marak bahkan seakan menjadi
hobby baru para pejabat ini akan menggambarkan kondisi negara kita. “negara
kita kuat, namun pemerintahannya yang sakit” ah sangat miris dengan kalimat
tersebut.
Korupsi
yang terjadi di Indonesia sudah merupakan extraordinary crime atau kejahatan
luar biasa. Masih Ingat dengan mantan Presiden Soeharto, tentunya karena dari
awal kita membahas tentang korupsi berarti untuk jasa-jasa beliau kita
sampingkan dulu ya, bukan berarti kita lupakan loh ! Iya kasus dugaan Korupsi terkait penggunaan uang negara oleh 7
buah yayasan yang ditaksir merugikan negara sebesar 7 trilliun. penyidikan
kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman.
Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut
ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan
Agung, sejak tahun 1999. Namun pada
akhirnya Satu poin penting kasus ini adalah 4 Presiden & 8 Jaksa Agung Gagal
Buktikan Pak Harto Korupsi.
Di
indonesia telah tercatat 13 kasus
korupsi dalam sejarah bangsa Indonesi karena Jumlah Korupsi/kerugian masuk
dalam kategori MegaSuper. Termasuk kasus
Korupsi mantan Presiden soeharto diatas. Dan 13 kasus korupsi populer lainnya
karena Jumlah Korupsi/kerugian masuk dalam
kategori MegaSuper. Termasuk
didalamnya kasus korupsi manta bareskrim
susno Duaji. Susno tetap divonis bersalah dalam dua perkara, yakni menerima
suap terkait perkara PT Salma Arowana Lestari (SAL) ketika menjabat Kabareskrim
Polri dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008 ketika menjabat
Kepala Polda Jabar.
Charles Caleb Colton mengatakan bahwa Korupsi
seperti bola salju, sekali bergulung akan terus membesar makanya sampai
sekarang penyakit pemerintahan yaitu korupsi belum bisa disembuh secara total,
bahkan setiap tahunnya tingkatan korupsi mulai dari yang kecil hingga megasuper
semakin berkembang.
Sedikit dengan kata yang berbeda oleh Olusegun
Obasanjo, Korupsi merupakan sumber kehancuran terbesar
masyarakat saat ini (Korupsi
lebih buruk dari prostitusi. Prostitusi membahayakan moral individu, tetapi
korupsi akan membahayakan moral seluruh negeri. lustrasinya begini, Anak
kita belajar moral dari kita, bukan dari yang kita ajarkan tetapi dari yang
kita lakukan. Kalau kita sendiri tidak jujur atau menghormati koruptor
(pencuri) tidak ada gunanya kalau kita bilang jangan mencuri. Ini kelihatannya
masalah utama dengan persepsi masyarakat. Yang merusak moral bangsa kita adalah
contoh-contoh buruk yang kita saksikan setiap hari. Misalnya koruptor yang
mencuri puluhan milyar Rupiah terus dilepaskan, tetapi orang yang mencuri
Rp.500.000 karena lapar langsung digebukin dan dimasukkan penjara. Ini mendidik
apa kepada anak kita? Berarti, kalau anda ingin mencuri, mencuri yang banyak
jangan yang kecil-kecil.
Akhirnya, korupsi sangat merugikan
semua masyarakat termasuk koruptor, karena biar mereka kaya, mereka juga harus
tinggal di lingkungan yang buruk dan tidak aman.
Indonesia memang dikenal sebagai juaranya
korupsi di dunia. Sudah bertahun-tahun Indonesia berperingkat terbawah sebagai
negara terkorup di dunia dan seakan tak ada prospek beranjak dari keburukan
ini. Terakhir, Transparency International Indonesia merilis peringkat indeks
korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2009 berada pada posisi 111. Ini memang
sangat memiriskan. Bangsa yang besar ini dipandang sangat ‘kotor’ akibat
korupsinya yang merajalela. Ibu Pertiwi pasti menangis jika melihat anak bangsa
saat ini sebagai juara korupsi.
Lantas, banyak orang berpikir bahwa
korupsi yang sudah sedemikian parah ini dihubungkan dengan masalah moral. Akar
permasalahan utama korupsi di Indonesia adalah moralitas bangsa yang bobrok,
korup dan ambruk. Benarkah demikian? Pantaslah kita untuk mendiskusikannya agar
kita tidak serta merta memercayai statement
bahwa parahnya korupsi di Indonesia ini akibat moral bangsa yang buruk. Kita
tidak boleh luruh hanya mengkambinghitamkan masalah moral sebagai penyebab
suburnya korupsi di indonesia.
Namun
sepertinya para pejabat menaganggap korupsi itu sebagai bumbu sedap
pemerintahan, menganggap bahwa akan terasa jabatan ini ketika dibumbui dengan
korupsi, masyaAllah. Menganggap pemerintahan itu seperti makanan yang tidak
akan sedap jika tidak di beri bumbu, ya itu dia korupsi bumbunya. Bukan hanya pejabat saja tapi kalangan artis
yang merambah ke dunia politik juga banyak yang terlibat dalam kasus korupsi seperti
Angelina Sondakh yang menjadi
tersangka kasus korupsi dan suap terkati pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet
Palembang. Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA
Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.
“AKIL
MOCHTAR” ?? bagaimana respon anda ketika mendengar nama tersebut, bukankah dia
cukup populer. Bukan populer karena jabatannya sebagai ketua Mahkamah
Konstitusi ya, tapi karena keterlibatannya dalam tindak korupsi yang belakangan
ini hangat, heboh, dan sangat ekstrim di bicarakan di berbagai media. Ketua Mahkamah Konstitusi terkait suap kasus sengketa pemilihan
kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas di Provinsi Kalimantan tengah.
Lalu pertanyaannya, kalo sudah begitu kepada siapa kita mengadu tantang hukum
Indonesia sementara beliau saja seperti itu. MIRIS !
Dimana
koruptor berpijak, disitulah kehinaannya ditebar. Dimana koruptor bicara,
disitulah kebusukannya ditanam. Dimana dia tidur, disitulah dia menjadi manusia
yang tidak berguna. Wahai koruptor….Engkau ambil hak kami, Engkau rampas harta
kami, Engkau telah sengsarakan kami, Engkau telah binasakan kesempatan kami,
sungguh Engkau adalah seburuk-buruknya manusia dan Engkau akan masuk ke dalam
golongan orang-orang yang merugi.
Ingat bahwa
alih-alih korupsi adalah harta, Harta tak akan kekal, mati nanti harta tidak
akan kita bawa sampai ke kubur. Ingat bahwa sekali mencoba maka dengan
seterusnya akan mencoba bahkan menjadi hobby dan lebih parahnya akan terasa
hampa jika tidak melakukan tindakan bobrok tersebut ! Korupsi tak memilih untuk
datang kepada siapapun. Marilah kita berusaha untuk terhindar
dari kejahatan Sang Koruptor dan kerajaan beserta balatentaranya. Sesungguhnya
kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan. Karena Sang khalik akan selalu bersama
orang-orang yang benar dan akan berpaling dari orang-orang yang jahat. Semoga
kita senantiasa menjadi orang-orang yang beruntung dan menjadi hamba-hamba
pilihan Allah, Amin.
mantap artikelnya, tulis lagi yah skali-kali
ReplyDelete