Saturday, October 5, 2013

KORUPSI LAYAKNYA BUMBU SEDAP PEMERINTAHAN

Alangkah mirisnya negeri ini dan betapa menakutkannya kondisi birokrasi  kita ! Betapa tidak KORUPSI, KORUPSI DAN KORUPSI ! satu kata yang sangat biasa namun mengandung makna yang luar biasa. Begitulah !! setidaknya tindak pidana korupsi yang marak bahkan seakan menjadi hobby baru para pejabat ini akan menggambarkan kondisi negara kita. “negara kita kuat, namun pemerintahannya yang sakit” ah sangat miris dengan kalimat tersebut.

Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah merupakan extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. Masih Ingat dengan mantan Presiden Soeharto, tentunya karena dari awal kita membahas tentang korupsi berarti untuk jasa-jasa beliau kita sampingkan dulu ya, bukan berarti kita lupakan loh ! Iya kasus dugaan  Korupsi terkait penggunaan uang negara oleh 7 buah yayasan yang ditaksir merugikan negara sebesar 7 trilliun. penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman. Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan Agung, sejak tahun 1999.  Namun pada akhirnya Satu poin penting kasus ini adalah 4 Presiden & 8 Jaksa Agung Gagal Buktikan Pak Harto Korupsi.

Di indonesia  telah tercatat 13 kasus korupsi dalam sejarah bangsa Indonesi karena Jumlah Korupsi/kerugian masuk dalam  kategori MegaSuper. Termasuk kasus Korupsi mantan Presiden soeharto diatas. Dan 13 kasus korupsi populer lainnya karena Jumlah Korupsi/kerugian masuk dalam  kategori MegaSuper.  Termasuk didalamnya  kasus korupsi manta bareskrim susno Duaji. Susno tetap divonis bersalah dalam dua perkara, yakni menerima suap terkait perkara PT Salma Arowana Lestari (SAL) ketika menjabat Kabareskrim Polri dan korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008 ketika menjabat Kepala Polda Jabar.

Charles Caleb Colton mengatakan bahwa Korupsi seperti bola salju, sekali bergulung akan terus membesar makanya sampai sekarang penyakit pemerintahan yaitu korupsi belum bisa disembuh secara total, bahkan setiap tahunnya tingkatan korupsi mulai dari yang kecil hingga megasuper semakin berkembang.

Sedikit dengan kata yang berbeda oleh Olusegun Obasanjo, Korupsi merupakan sumber kehancuran terbesar masyarakat saat ini (Korupsi lebih buruk dari prostitusi. Prostitusi membahayakan moral individu, tetapi korupsi akan membahayakan moral seluruh negeri. lustrasinya begini,   Anak kita belajar moral dari kita, bukan dari yang kita ajarkan tetapi dari yang kita lakukan. Kalau kita sendiri tidak jujur atau menghormati koruptor (pencuri) tidak ada gunanya kalau kita bilang jangan mencuri. Ini kelihatannya masalah utama dengan persepsi masyarakat. Yang merusak moral bangsa kita adalah contoh-contoh buruk yang kita saksikan setiap hari. Misalnya koruptor yang mencuri puluhan milyar Rupiah terus dilepaskan, tetapi orang yang mencuri Rp.500.000 karena lapar langsung digebukin dan dimasukkan penjara. Ini mendidik apa kepada anak kita? Berarti, kalau anda ingin mencuri, mencuri yang banyak jangan yang kecil-kecil.
Akhirnya, korupsi sangat merugikan semua masyarakat termasuk koruptor, karena biar mereka kaya, mereka juga harus tinggal di lingkungan yang buruk dan tidak aman.

Indonesia memang dikenal sebagai juaranya korupsi di dunia. Sudah bertahun-tahun Indonesia berperingkat terbawah sebagai negara terkorup di dunia dan seakan tak ada prospek beranjak dari keburukan ini. Terakhir, Transparency International Indonesia merilis peringkat indeks korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2009 berada pada posisi 111. Ini memang sangat memiriskan. Bangsa yang besar ini dipandang sangat ‘kotor’ akibat korupsinya yang merajalela. Ibu Pertiwi pasti menangis jika melihat anak bangsa saat ini sebagai juara korupsi.

Lantas, banyak orang berpikir bahwa korupsi yang sudah sedemikian parah ini dihubungkan dengan masalah moral. Akar permasalahan utama korupsi di Indonesia adalah moralitas bangsa yang bobrok, korup dan ambruk. Benarkah demikian? Pantaslah kita untuk mendiskusikannya agar kita tidak serta merta memercayai statement bahwa parahnya korupsi di Indonesia ini akibat moral bangsa yang buruk. Kita tidak boleh luruh hanya mengkambinghitamkan masalah moral sebagai penyebab suburnya korupsi di indonesia.

Namun sepertinya para pejabat menaganggap korupsi itu sebagai bumbu sedap pemerintahan, menganggap bahwa akan terasa jabatan ini ketika dibumbui dengan korupsi, masyaAllah. Menganggap pemerintahan itu seperti makanan yang tidak akan sedap jika tidak di beri bumbu, ya itu dia korupsi bumbunya.  Bukan hanya pejabat saja tapi kalangan artis yang merambah ke dunia politik juga banyak yang terlibat dalam kasus korupsi seperti Angelina Sondakh yang menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkati pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang. Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.

“AKIL MOCHTAR” ?? bagaimana respon anda ketika mendengar nama tersebut, bukankah dia cukup populer. Bukan populer karena jabatannya sebagai ketua Mahkamah Konstitusi ya, tapi karena keterlibatannya dalam tindak korupsi yang belakangan ini hangat, heboh, dan sangat ekstrim di bicarakan di berbagai media. Ketua Mahkamah Konstitusi terkait suap kasus sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gunung Mas di Provinsi Kalimantan tengah. Lalu pertanyaannya, kalo sudah begitu kepada siapa kita mengadu tantang hukum Indonesia sementara beliau saja seperti itu. MIRIS !

Dimana koruptor berpijak, disitulah kehinaannya ditebar. Dimana koruptor bicara, disitulah kebusukannya ditanam. Dimana dia tidur, disitulah dia menjadi manusia yang tidak berguna. Wahai koruptor….Engkau ambil hak kami, Engkau rampas harta kami, Engkau telah sengsarakan kami, Engkau telah binasakan kesempatan kami, sungguh Engkau adalah seburuk-buruknya manusia dan Engkau akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.

Ingat bahwa alih-alih korupsi adalah harta, Harta tak akan kekal, mati nanti harta tidak akan kita bawa sampai ke kubur. Ingat bahwa sekali mencoba maka dengan seterusnya akan mencoba bahkan menjadi hobby dan lebih parahnya akan terasa hampa jika tidak melakukan tindakan bobrok tersebut ! Korupsi tak memilih untuk datang kepada siapapun. Marilah kita berusaha untuk terhindar dari kejahatan Sang Koruptor dan kerajaan beserta balatentaranya. Sesungguhnya kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan.  Karena Sang khalik akan selalu bersama orang-orang yang benar dan akan berpaling dari orang-orang yang jahat. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang beruntung dan menjadi hamba-hamba pilihan Allah, Amin.

1 comment: